Dahsyat Ilmunya Bro! Alhamdulillah Bisa Mengikuti Webinar Internet Pendidikan

#TantanganGurusiana Hari ke 17

Bismillah. Selasa, 2 Juni 2020, Alhamdulillah penulis dapat mengikuti Webinar Internet Pendidikan, yang dilaksanakan oleh Media Guru kerja sama dengan Indosat di Jabodetabek.

Di awali oleh Mohammad Ihsan CEO Media Guru bagaimana menjadikan karya tulis ilmiah menjadi buku. Seperti laporan penelitian memiliki pembaca yang terbatas, tidak ber-ISBN, penuh dengan data, lampiran, dan bahasanya baku. Berbeda dengan buku yang memiliki pembaca yang luas, ber-ISBN, banyak catatan yang menginpirasi yang dilampirkan, serta bahasa mudah dipahami.

Selanjutnya Ihsan menyampaikan bagaimana cara proses mengonversi laporan penelitian menjadi buku, diantaranya ubah buku judul dilanjutkan ubah daftar isi, buang lampiran yang tak perlu, dan mengubah bagian isi.

Dilanjutkan dengan melihatkan karya ilmiah yang sudah dijadikan buku seperti Colllaborative Learning Dengan Teknik Jumping Task, penulisnya Bambang Anwar, M.Pd. Guru SMP Negeri 11 Jambi.

Lalu karya buku Pengembangan Model Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Siri, penulisnya Dr. Abdul Waqif dari WI LPPPTK KPTK Makasar.

Ihsan menyampaikan Media Guru mengadakan beberapa pelatihan kelas menluis dibulan juni ini; 1. Satu Guru Satu Buku, 2. Satu Siswa Satu Buku, 3. Menulis Best Practice, 4. Menyusun PTK/PTS, 5. Mengubah KTI Menjadi Buku, 6. Kelas Editor Buku 7. Menulis Opini di Media (SEGERA) 8. Menulis Cerita Anak (SEGERA). Silahkan para guru kesempatan yang baik ini.

Evaro dari Indosat mengucapkan terima kasih kepada Media Guru. Semoga dengan kegiatan terus berlanjut. Sesuai dengan visi misi Indosat yang mendukung program pendidikan.

Selanjutnya M. Salim Somad, S.Kom.M.Pd Kepala LPMP DKI Jakarta menyampaikan bagaimanana kondisi kesiapan guru dan sekolah pemanfaatan internet . Ada 3 tipe pemanfaatan yaitu; 1. Pemanfaatan internet masih terbatas 2. Masih banyak guru perkotaan juga yang belum menggunakan internet ini sebagai media pembelajaran seoptimal mungkin 3. Seorang guru agar mampu menyesuaikan diri dalam era pembelajaran berbasis teknologi ini, terutama menggunakan media internet, yakni meningkatkan kompetensi dan keterampilan guru.

M. Salim melanjutkan perubahan metode pembelajaran sebagai dampak penademi covid-19 yaitu; surat edaran Mentri Pendidikan dan Kebudayaan no.4 tahun 2020, tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran covid-19 yang mengharuskan sekolah untuk memberlakukan pembelajaran dirumah. 2. Pemberlakuan kebijakan phssical distancing menjadi dasar pelaksanaan belajar dari rumah dengan pemanfaatan teknologi informasi. Setelah itu M. Salimg menyampakan tugas dan fungsi LPMP.

Narasumber berikutnya disampaikan oleh Haryanto Pengembang Teknologi Pembelajaran LPMP DKI Jakarta. Ada beberapa aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran sejak dilaksanakan dirumah. Seperti WA, FB, Zoom, Google Class Room, Email, Quiziz, Rumah Belajar dll.

Haryanto menjabarkan mengenai Learning Management System (LMS) adalah aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam jaringan, program pembelajaran elektronik, dan isi pelatihan (wikipedia). Didalam LMS memiliki fitur; registrasi, diskusi dan komunikasi, penugasan, dan ujia, kelas virtual, laporan pembelajaran. LMS memiliki manfaat dan tantangan bagi guru guru dan siswa. Manfaaatnya LMS kegiatan yang dilakukan siswa dan hasil pembelajaran siswwwa dapat di monitor. Juga membantu siswa dalam belajar dapat dimasukan multimedia pembelajaran. Dan tantangan bagi guru mdan siswa dituntut memiliki literasi komputer juga sebagai perangkat pembelajaran. Contoh LMS diantaranya Moodle, Edmodo, Schoologhy, Google Class Room.

Valeria Sonata narasumber di webinar internet pendidikan menjabarkan pembelajaran Virtual Reality .

Selanjutnya Tuti Agiawati, S.Pd.,MM, Kepala SDN Rambutan 03 Jakarta, menjabarkan materinya yang berjudul Asik dengan Google Suite For Education. Langkah-langkah penggunaan GSE; 1. Pengajuan akun, 2. Sekolah mendapat akun, 3. Sosialisasi, 4. Akses, 5. Pembelajaran jarak jauh, 6. Monitoring.

Metode ASIK dengan GSE menurut Tuti yaitu terdiri dari singkatan , Asik; mencari sember, menggunakann aplikasi GSE, mengomunikasikan, menganalisis. Sharing; berbagi aplikasi, tutor sebaya, pengalaman, hasil pembelajaran. Invovatif; menyusun materi ajar dari youtube, , menambah nilai ekonomis pada barang bekas, sosialisasi covid-19 melalui poster, menerapkan gaya hidup sehat dengan senam covid-19. Kreatif; modifikasi materi ajar berbasis youtube, pembuatan karya barang berkas, pembuatan poster covid-19, menciptakan senam covid-19.

Narasumber berikutnya Dr. Asep Sutisna Sanjaya, M.Pd Guru SDN 03 Jakarta, dengan materi Hypnoteaching Daring Pemicu Produk Kreatif Siswa. Bagian-bagian dari Hypnoteaching diawali dengan niat dan apersesi, Pacing dan Leading, Menggunakan kata positif/pujian, modeling/memberikan contoh.

Di webinar ini mengundang guru yang sudah menghasilan karya tulis ilmiahnya menjadi buku. Seperti Wawat Tustiawati, Bambang Anwar, dan Abdul Waqif.

Webinar yang di ikuti 250 guru se Indonesia . Sangat bermanfaat sekali oleh para guru . Untuk melatih budaya literasi dengan menggunakan internet. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Media Guru, Indosat, Narasumber yang telah memberikan ilmunya kepada guru. Di pelatihan ini dengan gratis, yang juga dapat sertifikat nantinya. Dengan syarat peserta menuliskan reportase kegiatan ini diblog masing-masing guru. Lalu selanjutnya di shared ke media sosial.

Semoga Allah membalas kebaikan-kebaikan panitia yang telah memberikan kesempat ini oleh para guru. Dengan balasan pahala yang berlipat ganda. Aamiin Allahuma Aamiin

Salam Literasi

RR

Teluk Kuantan, Kab. Kuantan Singingi-Riau